Minggu, 05 April 2015

B.Indonesia: Contoh Cerpen

Kisah Seorang Penjual Koran

Di ufuk timur, matahari belum tampak. Udara pada pagi hari terasa dingin. Alam pun masih diselimuti embun pagi. Seorang anak mengayuh sepedanya di tengah jalan yang masih lengang. Siapakah gerangan anak itu? Ia adalah seorang penjual Koran, yang bernama Doni.

Menjelang pukul lima pagi, ia telah sampai di tempat agen koran dari beberapa penerbit. “Ambil berapa Doni?” tanya Bang Karno. “Biasa saja.”jawab Doni. Bang Karno mengambil sejumlah koran dan majalah yang biasa dibawa Doni untuk langganannya. Setelah selesai, ia pun berangkat.

Ia mendatangi pelanggan-pelanggan setianya. Dari satu rumah ke rumah lainnya. Begitulah pekerjaan Doni setiap harinya. Menyampaikan koran kepada para pelanggannya. Semua itu dikerjakannya dengan gembira, ikhlas dan rasa penuh tanggung jawab.

Ketika Doni sedang mengacu sepedanya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah benda. Benda tersebut adalah sebuah bungkusan plastik berwarna hitam. Doni jadi gemetaran. Benda apakah itu? Ia ragu-ragu dan merasa ketakutan karena akhir-akhir ini sering terjadi peledakan bom dimana-mana. Doni khawatir benda itu adalah bungkusan bom. Namun pada akhirnya, ia mencoba membuka bungkusan tersebut. Tampak di dalam bungkusan itu terdapat sebuah kardus. “Wah, apa isinya ini?’’tanyanya dalam hati. Doni segera membuka bungkusan dengan hati-hati. Alangkah terkejutnya ia, karena di dalamnya terdapat kalung emas dan perhiasan lainnya. “Wah apa ini?”tanyanya dalam hati. “Milik siapa, ya?” Doni membolak-balik cincin dan kalung yang ada di dalam kardus. Ia makin terperanjat lagi karena ada kartu kredit di dalamnya. “Lho,…ini kan milik Pak Alif. Kasihan sekali Pak Alif , rupanya ia telah kecurian.”gumamnya dalam hati.

Apa yang diperkirakan Doni itu memamg benar. Rumah Pak Alif telah kemasukan maling tadi malam. Karena pencuri tersebut terburu-buru, bungkusan perhiasan yang telah dikumpulkannya terjatuh. Doni dengan segera memberitahukan Pak Alif. Ia menceritakan apa yang terjadi dan ia temukan. Betapa senangnya Pak Alif karena perhiasan milik istrinya telah kembali. Ia sangat bersyukur, perhiasan itu jatuh ke tangan orang yang jujur. Sebagai ucapan terima kasihnya, Pak Alif memberikan modal kepada Doni untuk membuka kios di rumahnya. Kini Doni tidak lagi harus mengayuh sepedanya untuk menjajakan koran. Ia cukup menunggu pembeli datang untuk berbelanja. Sedangkan untuk mengirim koran dan majalah kepada pelanggannya, Doni digantikan oleh saudaranya yang kebetulan belum mempunyai pekerjaan. Itulah akhir dari sebuah kejujuran yang akan mendatangkan kebahagiaan di kehidupan kelak.

B.Indonesia : Cerita Pendek


cerita pendek


cerita/cerpen adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita tentang manusia lewat tulisan pendek.

Unsur-unsur cerita pendek

unsur intrinsik dalam cerpen:

1. Tema
2. Alur atau Plot: - plot keras
                              - plot lembut 
                              - plot lembut - meledak
3. Penokohan
4. Latar atau setting
5. Sudut pandangan tokoh

unsur ekstrinsik dalam cerpen:

1. Nilai agama
2. Nilai moral
3. Nilai budaya
4. Nilai sosial

Nilai-nilai dalam cerpen

1. Nilai Moral
Nilai moral berhubungan dengan tingkah laku, etika, sopan-santun, dan perbuatan baik serta buruk yang ditampilakan dalam cerita pendek.

2. Nilai Religius

Nilai religius atau nilai agama berhubungan dengan ritual-ritual keagamaan, hubungan manusia dengan Sang Pencipta, bahkan nilai agama ini sering kita jumpai dalam sebuah cerita dari ucapan-ucapan tokoh yang mengandung nuansa religius.

3. Nilai Budaya
Nilai budaya biasanya berhubungan dengan ritual adat, bahasa daerah, tradisi yang kental, serta kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang lain.

 4.  Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan berhubungan dengan tolong menolong, perasaan simpati dan empati, gotong royong dan lain-lain. 

Teknik Menulis Cerpen 

1. Memilih Topik/Tema
2. Menentukan tokoh-tokoh dan menganalisis watak tokoh
3. Merumuskan garis besar cerita
4. Menentukan alur cerita
5. Menentukan Latar cerita
6. Memilih gaya penceritaan
7. Memilih diksi
8. Membuat kerangka karangan dan mengembangkannya